Pribadinya yang taat, attentive, lembut, dan penuh kasih sayang menjadi modal utama bagi Hilman untuk menjadi ayah yang terlibat penuh dalam pengasuhan kedua anaknya, bekerja sama dengan istrinya, Rica Syarif yang kebetulan seorang dokter gigi. Buku yang ada di tangan Anda ini adalah sari pati pengalaman beliau yang diramu dari berbagai perannya.

Buku ini, dan tentu akan ada berbagai karya lainnya yang beliau wujudkan, menunjukkan posisi beliau yang sedang menanjak menuju bukit. Sementara, saya yang diberikan kesehatan kadang masih malas-malasan. Beliau menanjak ke bukit, sementara saya masih terpuruk di lembah. Buku ini menjadi pemicu saya agar dapat menulis secara produktif. Malu sama Kak Hillman serta malu sama Allah. Diberikan nikmat sehat kok lalai?

Sudah lama saya mengagumi Kak Hilman. Kekaguman itu semakin bertambah ketika buku ini selesai beliau tulis dan sekarang bisa kita baca bersama-sama. Buku ini rada ajaib karena ditulis dan diterbitkan ketika beliau tengah berada dalam kepungan kanker stadium 4 yang mengganas. Diramu di antara rasa perih yang mengiris. Diterbitkan ketika rasa lelah dan letih berjalan bersamaan dengan sabar dan syukur. Sabar dengan keadaan badan beliau yang kadang drop tiba-tiba. Dan syukur karena Allah masih terus memberikan deru optimis yang terus dibangun agar beliau dapat kembali sehat, segar, bugar, dan benar.

Selamat kepada salah satu guru terbaik saya, yakni Kak Hilman Al Madani, atas terbitnya buku PARENTime ini. Buku yang sudah dinanti karena ringan, ditulis dengan bahasa yang mengalir saat dibaca, sarat makna, dan sangat berharga untuk para orang tua maupun pendidik. Barakallah, semoga tulisan ini dapat menjadi jariah sekaligus pemberat bagi timbangan amal di akhirat kelak, Aamiin.